Keterbatasan air bersih semakin mengancam seiring dengan krisis iklim yang belum juga mereda, terutama di daerah perkotaan. Menerapkan rainwater harvesting bisa menjadi solusi ideal untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Sistem ini memungkinkan kita untuk memanfaatkan air hujan sebagai sumber air bersih.
Dengan menerapkan sistem yang baik, air hujan bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari, termasuk mencuci, mandi, dan minum.
Mari kenali lebih baik mengenai cara kerja, manfaat, serta penerapan sistem pengumpulan air berkelanjutan ini.
Apa itu Rainwater Harvesting?
Rainwater harvesting adalah proses atau teknologi yang digunakan untuk mengamankan air hujan.
Cara kerjanya yaitu dengan mengumpulkan, menyimpan, menyalurkan, dan menyaring air hujan yang mengalir turun dari atap.
Sistem rainwater harvesting (pemanenan air hujan) juga bisa mengumpulkan air dari berbagai bagian bangunan lain, seperti rooftop maupun permukaan outdoor seperti tempat parkir.
Air hujan kemudian disalurkan untuk dikumpulkan dalam tangki yang terletak di permukaan tanah atau bawah tanah.
Apabila terdapat sistem filtrasi, maka air yang sudah terkumpul ini bisa digunakan untuk kebutuhan konsumsi.
Sementara jika sistem filtrasi tidak tersedia, biasanya penggunaan air adalah untuk kebutuhan lain, seperti mencuci dan menyiram tanaman.
Baca Juga: Apa Itu Arsitektur Berkelanjutan, Manfaat dan Penerapannya
Manfaat Rainwater Harvesting
Penggunaan sistem pemanenan air hujan dapat memberikan banyak manfaat yang menguntungkan bagi masyarakat maupun lingkungan. Berikut penjelasannya:
1. Meningkatkan Ketersediaan Air Dalam Tanah
Ketergantungan pada sumber air tanah kian meningkat seiring bertambahnya jumlah populasi. Dampaknya terutama terasa pada daerah urban yang padat penduduk.
Penggunaan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga dan industri yang meningkat pesat mengarah pada berkurangnya air tanah.
Alhasil, beberapa daerah mengalami kekurangan air yang signifikan hingga tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Sistem pemanenan air hujan mampu menyediakan suplai air tanpa mengurangi sumber air tanah.
Penerapan sistem ini menjadi metode berkelanjutan untuk menjaga ketersediaan air bersih.
2. Meminimalisir Dampak Kekeringan
Pada daerah yang sering mengalami kekeringan, penerapan sistem pemanenan air hujan secara efisien dapat menjamin ketersediaan air selama kemarau.
Penggunaan air hujan yang tersimpan dalam tangki besar biasanya untuk berbagai kebutuhan non-konsumsi, seperti irigasi. Dengan sistem filtrasi yang memadai, maka air hujan juga aman untuk konsumsi.
Selain itu, dengan pemanfaatan air hujan, Anda bisa membantu menjaga kadar air tanah berkelanjutan. Sehingga saat tidak turun hujan selama kemarau, air tanah masih tersedia secara cukup.
3. Bermanfaat bagi Kelestarian Lingkungan
Rainwater harvesting concept bermanfaat baik bagi lingkungan karena mampu mencegah air hujan menimbulkan dampak negatif pada tanah.
Air hujan yang menggenang pada permukaan tanah menyebabkan partikel-partikel terpisah, penguraian agregat tanah, dan memindahkan sedimen yang terkikis. Berbagai dampak tersebut bisa mengarah pada erosi tanah.
Terjadinya erosi akan merugikan kemampuan budidaya tanaman dan penurunan kualitas ekosistem.
Sementara itu, mengumpulkan dan menyimpan air hujan dapat mengurangi dampak tersebut sekaligus membantu memelihara ketersediaan air tanah. Sehingga melindungi ekosistem sekitar yang bergantung pada air tanah.
4. Menghemat Pengeluaran
Penerapan sistem pemanenan air hujan juga memungkinkan Anda menghemat pengeluaran dengan menekan biaya tagihan air.
Terlebih lagi, metode ini juga lebih efektif secara biaya karena sistem pengumpulan dan penyimpanan air hujan tidak perlu pemeliharaan yang mahal. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya besar saat pemasangan sistem.
Jenis Rainwater Harvesting System

Berikut beberapa jenis sistem pemanenan air hujan yang paling umum digunakan:
1. Rooftop Rainwater Harvesting
Sistem pemanenan air hujan ini merupakan yang paling umum, terutama pada daerah perkotaan.
Pada sistem ini, atap bangunan menjadi area penangkap untuk mengumpulkan air hujan.
Metode ini memanfaatkan struktur bangunan yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan infrastruktur tambahan.
Air yang sudah terkumpul dari rooftop kemudian akan disalurkan untuk disimpan dalam tangki. Sistem rooftop harvesting sangat efektif untuk penggunaan rumah tangga.
2. Surface Runoff Harvesting
Penerapan sistem ini juga semakin banyak karena adanya peningkatan permukaan tanah air pada wilayah perkotaan.
Metode runoff harvesting bertujuan untuk mengumpulkan dan menggunakan air hujan yang mengalir pada berbagai permukaan, seperti jalan, taman, dan tempat parkir. Air kemudian disimpan dalam kolam atau tangki dalam tanah.
Jenis sistem harvesting ini membantu memelihara ketersediaan air sekaligus mencegah terjadinya erosi dan banjir.
3. Metode In-situ
Metode in-situ merujuk pada teknik yang membuat air hujan dapat meresap ke dalam tanah dan secara langsung menambah ketersediaan air tanah.
Prakteknya meliputi pembuatan saluran penapisan, parit, dan sumur pengisian ulang. Berbagai struktur tersebut berfungsi untuk menangkap air hujan dan membiarkannya meresap ke dalam tanah. Sehingga, mampu memulihkan kadar air tanah.
Baca Juga: Apa Itu Sertifikasi Bangunan Hijau atau Green Buildings Certification?
Penerapan Rainwater Harvesting
Penerapan sistem pemanenan air hujan telah meningkatkan ketersediaan air bersih pada berbagai kota besar.
Prosesnya meliputi beberapa langkah penting berikut:
1. Perencanaan dan Pembuatan Desain
Langkah pertama yaitu perencanaan secara matang, mulai dari menentukan tujuan penggunaan air, kebutuhan, dan kapasitas pemanenan air hujan. Anda juga perlu menetapkan lokasi pemasangan sistem.
Tahap ini juga meliputi penghitungan area penangkapan air dan memperkirakan curah hujan rata-rata.
Pembuatan desain juga harus memperhatikan penggunaan material yang sesuai, termasuk mempertimbangkan faktor keamanan air dan durabilitas.
2. Proses Pemasangan
Langkah selanjutnya adalah pemasangan sistem. Proses ini mulai dengan penyesuaian area tangkapan, yang umumnya menggunakan rooftop.
Kemudian dilakukan pemasangan saluran dan pipa untuk menyalurkan air secara efektif ke tempat penyimpanan.
Pemasangan perlu ketelitian dan kehati-hatian untuk memastikan setiap komponen tersusun dengan baik dan aman dari kebocoran.
Penempatan tangki penyimpanan juga perlu pertimbangan tersendiri untuk menjamin kemudahan akses saat pemeliharaan. Lokasi tangki juga harus menjamin keamanan.
Tahap pemasangan juga meliputi penambahan sistem filtrasi dan purifikasi air. Terakhir, sistem bisa Anda integrasikan dengan sistem penyedia air yang sudah ada untuk mempermudah penggunaan.
3. Pemeliharaan
Sistem pemanenan air hujan biasanya tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit dan mahal. Namun, Anda tetap perlu melakukan pemeliharaan untuk memastikan sistem bekerja dengan baik dalam waktu lama.
Beberapa pemeliharaan yang harus Anda lakukan secara rutin yaitu membersihkan area tangkapan air dan saluran, mengecek kondisi sistem filtrasi, dan memastikan tidak ada kebocoran pada tangki penyimpanan.
Baca Juga: 11 Bahan Bangunan yang Ramah Lingkungan untuk Rumah Impian
Ikuti Campaign Megabuild Indonesia yang Mengajak Anda untuk Dukung Pembangunan Berkelanjutan
Penerapan rainwater harvesting merupakan bentuk dukungan nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan tujuan program SDG sustainability.
Lebih banyak inovasi dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang muncul akibat krisis lingkungan.
Megabuild mengundang innovator dalam desain, konstruksi, dan material bangunan untuk berpartisipasi dalam kampanye sustainability.
Event ini juga akan mencakup berbagai program menarik yang membuka kesempatan pengembangan wawasan dan jaringan.
Mari bergabung dalam kampanye besar Megabuild Indonesia. Daftar sekarang untuk berpartisipasi dalam Megabuild Exhibition.
Jangan lupa juga untuk follow Instagram Megabuild dan LinkedIn Megabuild untuk informasi lebih lengkap!