renovasi rumah

Cara Menghitung Biaya Renovasi Rumah yang Pas Budget

Posted 16 days ago5 mins read
Mau merenovasi rumah dan tidak ingin biaya membengkak? Cek cara menghitung biaya renovasi rumah agar pas budget di sini. Paling lengkap!

Berencana merenovasi rumah? Ketahui dulu cara menghitung biaya renovasi rumah agar budget tidak jebol. 

Pasalnya, masih banyak orang yang punya rencana merenovasi rumah, tapi baru sadar kalau perhitungannya sering meleset jauh dari rencana awal. 

Padahal renovasi rumah itu lebih dari urusan cat ulang dinding atau ganti keramik belaka. 

Namun, Anda harus melakukan perhitungan matang soal biaya material, tenaga kerja, dan berbagai kebutuhan tambahan yang sering tersembunyi. 

Kalau tidak menghitungnya dengan benar, Anda bisa terjebak di tengah renovasi dengan budget yang membengkak. 

Baca Juga: Butuh Jasa Renovasi Rumah? Ini Panduan Lengkap Tips dan Panduan Memilihnya

Bagaimana Cara Menghitung Biaya Renovasi Rumah agar Budget Tidak Bengkak?

Dalam penghitungan, Anda harus tahu bahwa terdapat beberapa jenis pekerjaan yang akan dilakukan, luas area renovasi, harga satuan per meter persegi, hingga detail kecil seperti biaya izin dan transportasi material. 

Semua itu mempengaruhi biaya. Agar tak bengkak, ikuti langkah menghitung biaya renovasi rumah di sini: 

1. Tentukan Skala atau Jenis Renovasi

Langkah pertama selalu berawal dari menentukan skala renovasi. Anda harus jelas sejak awal, apakah renovasi termasuk kategori ringan, sedang, atau berat.

Renovasi ringan biasanya hanya mencakup pekerjaan sederhana, seperti mengecat ulang dinding, mengganti keramik yang sudah retak, atau memperbarui pintu dan jendela. 

Skala ini tidak membutuhkan banyak waktu dan biaya, cocok untuk Anda yang sekadar ingin menyegarkan tampilan rumah tanpa mengubah struktur bangunan.

Renovasi sedang melibatkan pekerjaan lebih kompleks. Misalnya mengubah layout ruangan, memperbaiki struktur kecil yang retak, memperbaiki plafon, atau bahkan menambah satu ruangan di dalam rumah. 

Renovasi jenis ini membutuhkan biaya lebih besar karena melibatkan lebih banyak material dan tenaga kerja.

Sedangkan renovasi berat adalah yang paling kompleks sekaligus paling mahal. Anda mungkin perlu menambah lantai baru, memperkuat pondasi, mengganti struktur utama, atau bahkan membangun ulang sebagian rumah. 

Proyek ini tidak bisa dilakukan tanpa izin resmi dari pemerintah setempat, dan biasanya melibatkan arsitek maupun kontraktor profesional.

2. Hitung Luas Area yang Akan Anda Renovasi

Setelah menentukan skala, cara menghitung biaya renovasi rumah selanjutnya yakni Anda harus menghitung luas area yang akan direnovasi. 

Langkah ini penting karena hampir semua estimasi biaya renovasi rumah berbasis per meter persegi.

Hitung dengan detail, mulai dari lantai, dinding, plafon, hingga atap jika ikut Anda renovasi. 

Jika rumah Anda bertingkat, jangan lupa menjumlahkan seluruh luas lantai, bukan hanya lantai dasar.

Contoh sederhananya, Anda ingin merenovasi dua kamar tidur berukuran masing-masing 3 × 3 meter, maka luas totalnya adalah 18 m². 

Jika tambah koridor atau ruang tambahan lain, Anda perlu memasukkan semuanya ke dalam perhitungan. Semakin teliti Anda menghitung luas, semakin akurat biaya yang akan keluar.

3. Cari Harga Satuan Per Meter Persegi

Kemudian, perhitungan biaya renovasi rumah yang Anda lakukan tidak akan membengkak apabila Anda juga mencari harga atuan per meter persegi sesuai kualitas material yang Anda inginkan. 

Faktor ini sangat berpengaruh terhadap total biaya renovasi rumah. Secara umum, biaya renovasi rumah di Indonesia berkisar antara Rp2.500.000 hingga Rp4.000.000 per m² untuk spesifikasi standar. 

Angka ini bisa naik jika Anda memilih material premium, atau justru lebih rendah kalau menggunakan bahan sederhana. 

Lokasi juga menentukan. Biaya material dan upah tukang di kota besar seperti Jakarta pasti lebih tinggi daripada di kota kecil.

Misalnya, Anda ingin renovasi rumah dengan spesifikasi sedang. Harga pasaran per m² mungkin sekitar Rp3.500.000. 

Kalau area yang Anda renovasi luasnya 60 m², maka perhitungan sederhananya adalah 60 × Rp3.500.000 = Rp210.000.000. Angka ini baru gambaran awal sebelum menambahkan biaya lain.

Baca Juga: Tips Renovasi Rumah Lama Jadi Minimalis dan Hemat Budget

4. Kalikan Luas dengan Harga per Meter Persegi

Cara Menghitung Biaya Renovasi Rumah

Guna menghitung biaya renovasi rumah per meter, selanjutnya Anda tinggal kalikan harga per meter dengan luas areanya. Hasilnya akan menunjukkan estimasi biaya utama renovasi. 

Contohnya, untuk renovasi rumah luas 60 m² × Rp3.500.000/m² = Rp210.000.000. Angka ini belum termasuk biaya tenaga kerja, izin, atau biaya tambahan lain. 

Namun, cara menghitung biaya renovasi rumah satu ini jadi pondasi penting untuk memperkirakan besarnya budget yang perlu disiapkan.

Jangan lupa, hasil perhitungan ini bisa Anda bandingkan dengan tawaran kontraktor. Jika kontraktor memberi harga jauh di atas atau di bawah estimasi, Anda bisa langsung curiga dan mengecek kembali spesifikasi yang mereka tawarkan. 

5. Tambahkan Biaya Kinerja

Kemudian, cara menghitung biaya renovasi rumah selanjutnya yakni menambahkan biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja adalah komponen yang sering membuat budget melebar. 

Dalam hal tenaga kerja, Anda punya dua opsi yakni sistem harian atau borongan. Sistem harian memberi fleksibilitas karena Anda hanya membayar tukang sesuai jumlah hari kerja. 

Rata-rata upah tukang harian di beberapa kota berkisar Rp125.000 - Rp150.000 per hari. Kekurangannya, sistem ini bisa membuat total biaya membengkak kalau pekerjaan molor.

Sementara sistem borongan biasanya lebih hemat kalau spesifikasi pekerjaan sudah jelas. 

Kontraktor akan memberi satu angka total yang mencakup tenaga kerja dan material. Namun, pastikan detail pekerjaan tertulis jelas di kontrak agar tidak ada tambahan biaya tersembunyi.

Baca Juga: Mau Renovasi Rumah agar Lebih Cozy? Ikuti 7 Tips Atur Pencahayaan Ini!

6. Perhitungkan Komponen Material Secara Detail

Bagaimana cara menghitung biaya renovasi rumah agar lebih pas budget? Selain menghitung biaya tenaga kerja, Anda juga perlu menghitung detail material. 

Jangan hanya berhenti di perhitungan luas × harga m², karena setiap elemen punya harga berbeda.

Material yang harus Anda masukkan dalam perhitungan antara lain:

  • Dinding (bata, semen, plester, cat)
  • Lantai (keramik, granit, vinyl)
  • Atap (genteng, rangka baja ringan)
  • Plafon (gypsum atau PVC)
  • Kusen, pintu, dan jendela
  • Instalasi listrik dan pipa air
  • Sanitary (toilet, wastafel, shower)
  • Finishing (lampu, handle pintu, cat dekoratif)

Harga material terus berubah, jadi sebaiknya cek langsung ke toko bangunan atau marketplace bahan konstruksi. Jangan mengandalkan data lama karena perbedaan harga bisa signifikan.

7. Siapkan Biaya Tambahan dan Tak Terduga

Renovasi rumah hampir tidak pernah berjalan mulus tanpa kejutan. Selalu ada biaya tambahan yang muncul di tengah jalan. Anda perlu menyisihkan 10 - 20% dari total estimasi sebagai cadangan.

Biaya tak terduga ini bisa berupa izin bangunan, administrasi RT/RW, jasa arsitek atau mandor, penghapusan material lama, transportasi material, hingga penyimpanan barang selama renovasi.

Misalnya, dari estimasi Rp 210 juta, Anda tambahkan 15% untuk cadangan, berarti Rp 31,5 juta. Jadi, total budget sebaiknya disiapkan sekitar Rp 240 juta.

Contoh Rincian Biaya Renovasi Rumah dan Perbandingannya dengan Membuat Rumah dari Awal

Sumber

Biaya Renovasi Per M²

Biaya Bangun Rumah Per M²

Detik.com

Rp2.800.000 - Rp3.500.000/m² sudah termasuk upah & material.

-

PT Tricipta Karya Konsultama

Renovasi ringan-sedang ≈ Rp2.000.000 - Rp4.000.000/m²; renovasi berat bisa lebih tinggi.

-

MufDana

-

Rumah sederhana di Jakarta: Rp3.600.000 - Rp10.000.000/m² tergantung kualitas dan spesifikasi.

Klik Konstruksi

-

Jakarta Selatan: ~ Rp4.500.000-6.000.000/m², Jakarta Timur:  Rp4.000.000-5.500.000/m², Jakarta Pusat/Utara & Barat juga di kisaran itu atau sedikit lebih mahal.

Jadi, memang renovasi rumah lebih terjangkau daripada harus membuat rumah dari awal. 

Ingin Solusi Renovasi agar Pas Budget Lainnya? Datang ke Renovation Expo!

Pusing cari cara renovasi rumah agar biayanya tidak jebol? Solusinya bisa Anda temukan langsung di Renovation Expo yang jadi bagian dari Megabuild Indonesia. 

Pameran ini jadi wadah lengkap untuk semua kebutuhan renovasi, mulai dari material atap anti bocor, cat hemat energi, sampai jasa renovasi yang siap menyesuaikan budget Anda.

Sebagai bagian dari Megabuild Indonesia, pameran ini nggak cuma mempertemukan penyedia produk dengan konsumen, tapi juga membuka peluang kolaborasi dengan kontraktor, arsitek, hingga vendor desain interior. 

Artinya, Anda bisa dapat inspirasi renovasi sesuai budget, sekaligus bertemu langsung dengan pihak yang bisa merealisasikannya.

Jangan sampai ketinggalan. Cek semua brand yang akan hadir di website resmi Megabuild Indonesia

Jangan lupa untuk ikuti juga Instagram @megabuildindo dan LinkedIn Megabuild Indonesia untuk informasi lain seputar pameran!

renovasi rumah
Share this post
© 2025 Renovation Expo. All rights reserved.