Indonesia terus mengukir prestasi dalam dunia arsitektur dan properti dengan kehadiran Autograph Tower, gedung pencakar langit tertinggi di tanah air. Dengan tinggi mencapai 382,9 meter, gedung ini menggeser posisi Gama Tower yang sebelumnya menduduki puncak daftar gedung tertinggi.
Terletak di wilayah Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Autograph Tower juga dikenal sebagai Thamrin Nine Tower 1. Dengan total 75 lantai, gedung ini memamerkan desain megah yang mencakup apartemen, zona ritel komersial, hotel, dan perkantoran. Hal ini menjadikan Autograph Tower sebagai salah satu contoh yang kuat dari konsep pengembangan yang beragam.
Selain sebagai simbol kebanggaan dalam pencapaian arsitektur, Autograph Tower juga memiliki kisah menarik di balik pemilik dan sejarah pengembangannya. Gedung ini dimiliki oleh PT Putra Gaya Wahana (PGW), sebuah perusahaan yang awalnya bergerak di industri tekstil.
Tapi dengan perkembangan potensi properti di Indonesia yang menjanjikan, PGW melakukan perubahan fokus bisnis menjadi properti. Transformasi ini dipelopori oleh Presiden Direktur PGW, Alvin Gozali.
Alvin Gozali adalah sosok penting dalam perjalanan transformasi PGW menjadi pemain utama di industri properti. Perusahaan ini telah menghasilkan beberapa pencakar langit sebelum Autograph Tower, seperti Gedung UOB, Gedung Cokro 99, dan Gedung Sungai Gerong.
Autograph Tower menjadi simbol prestasi dalam dunia arsitektur Indonesia. Keberhasilannya dalam mengalahkan rekor tinggi Gama Tower menunjukkan potensi dan komitmen PGW dalam menghadirkan inovasi dan kualitas terbaik dalam setiap proyek yang mereka kerjakan. Autograph Tower juga memiliki perencanaan yang cermat, menyediakan berbagai fungsi yang sesuai dengan kebutuhan perkotaan yang terus berkembang.
Daya Tarik
Selain prestasinya sebagai gedung tertinggi, Autograph Tower memiliki daya tarik tersendiri. Terletak di pusat Thamrin Nine, kompleks properti seluas 5,2 hektar ini menjadi destinasi yang penuh potensi bagi warga Jakarta. Dengan fasilitas yang lengkap, termasuk akses mudah ke transportasi publik dan beragam pilihan hunian, bisnis, dan hiburan, Thamrin Nine mencerminkan visi modernitas perkotaan.
Autograph Tower bukan hanya sebuah pencapaian yang mengagumkan, tetapi juga menjadi lambang potensi perkembangan properti di Indonesia. Dengan terus berkembangnya ekonomi dan perkembangan urbanisasi, proyek-proyek seperti ini memiliki peran penting dalam menghadirkan lingkungan yang berkesinambungan dan layak huni.
Dalam upaya untuk terus mengukir prestasi, PGW juga tengah merancang pengembangan properti komersial di berbagai lokasi, seperti BSD City, Cibinong, Lebak Bulus, MT Haryono, dan Uluwatu, Bali. Ini menunjukkan komitmen PGW dalam menciptakan pengalaman urban yang beragam dan menarik bagi berbagai kalangan masyarakat.