Sebelum membangun rumah atau properti lainnya, Anda harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara menghitung bahan bangunan. Jangan sampai Anda menggunakan material terlalu banyak melebihi kebutuhan sebenarnya.
Selain itu, Anda juga tidak bisa membeli bahan bangunan terlalu sedikit sehingga dapat menghambat proses pembangunan. Semua harus Anda perhitungkan secara matang agar pengeluaran anggaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Untuk membantu perhitungan, Anda bisa menggunakan teknik RAB atau Rencana Anggaran Biaya.
Nah, RAB kebutuhan material ini perhitungannya bisa berbeda-beda tergantung tujuan, situasi dan kondisi.
Cara Menghitung Bahan Bangunan Agar Sesuai Kebutuhan dan Budget
Berikut ini tahapan-tahapan menghitung bahan bangunan supaya sesuai dengan kebutuhan dan budget yang dimiliki.
1. Tentukan Tujuan
Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung bangunan dan kebutuhannya, terlebih dahulu Anda harus mengetahui tujuannya untuk apa. Apakah Anda akan menghitung per bagian atau dari nol?
Kedua tujuan ini tentu saja perhitungannya berbeda. Jika Anda sudah tahu tujuannya, barulah Anda bisa memulai perhitungan.
2. Mencatat Kebutuhan Bahan Bangunan
Dalam membangun sebuah rumah maupun hunian properti lainnya, Anda bisa mencatat terlebih dahulu apa saja yang menjadi kebutuhan.
Pada umumnya, bahan bangunan untuk sebuah rumah yaitu batu bata, beton, kayu, besi atau baja, atap, kaca, plester, keramik, pipa, dan cat.
Jumlah yang dibutuhkan untuk masing-masing bahan bervariasi tergantung tipe dan ukuran bangunan.
Baca juga: Struktur dan Cara Membangun Rumah Anti Gempa
3. Menghitung Per Bagian
Apabila Anda menghitungnya per bagian, maka Anda bisa menggunakan rumus kebutuhan = volume x material satuan. Rumus ini juga bisa Anda gunakan ketika melakukan renovasi bagian-bagian tertentu pada bangunan.
Selain itu, ada rumus lain yaitu luas x material satuan. Rumus ini berlaku untuk bangunan yang bentuknya harus dihitung dengan luas bukan dengan volume, misalnya atap.
Sebagai contoh, atap yang memiliki panjang 10 meter dan lebar 7 meter dengan genteng ukuran 1 m2 berisi 20 buah, maka perhitungannya adalah
10 x 7 = 70 m2.
Kebutuhan genteng = 70 x 20 = 1400 buah genteng.
Jadi, Anda membutuhkan setidaknya 1.400 buah genteng. Namun, disarankan untuk sedikit dilebihkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Menghitung Bangunan dari Nol
Perhitungan bahan untuk bangunan dari nol pada dasarnya adalah gabungan dari hitungan per bagian tadi.
Setelah Anda menghitung per bagian, total semua jumlahnya agar mendapatkan gambaran.
Pastikan Anda menghitung bahan bangunan dengan benar-benar teliti. Jangan sampai hasilnya terlalu sedikit atau terlalu banyak.
Namun, jika membeli bahan material bangunan sedikit lebih banyak daripada hasil perhitungan, maka hal itu tidak menjadi masalah.
Sebab, Anda juga harus mengantisipasi kalau ada material yang tiba-tiba saja rusak.
Baca juga: 7 Merk Semen Terbaik untuk Konstruksi Kuat dan Tahan Lama
Contoh Penerapan Rumus pada Beberapa Jenis Material Bangunan

Berikut ini beberapa contoh penerapan cara menghitung bahan bangunan menggunakan rumus sesuai penjelasan di atas:
1. Contoh Pertama
Misalkan Anda ingin menghitung kebutuhan besi beton dengan volume proyek 540 m3. Diasumsikan bahwa kebutuhan material per satuan (KMS) untuk besi beton berjumlah 90 kg per m3. Maka, kebutuhannya adalah:
Kebutuhan material bangunan = 540 m3 x 90 kg/m3 = 48.600 kg.
Jadi, besi beton yang Anda butuhkan yaitu 48600 kg. Anda boleh melebihkannya sedikit (48700) untuk berjaga-jaga.
2. Contoh Kedua
Anda hendak memasang batu bata pada dinding yang berukuran lebar 8 m dan tinggi 4 m.
Setiap perluasan area 1 meter persegi membutuhkan 80 buah batu bata yang ukurannya per satuannya 7 cm x 15 cm x 20 cm. Berapa kebutuhannya?
Untuk kasus seperti ini, Anda harus menghitung terlebih dahulu berapa luas dinding. Berdasarkan data tersebut, luasnya adalah 8 x 4 = 32 m2.
Selanjutnya kalikan luasan dinding dengan kebutuhan batu bata yaitu ukuran 32 x 80 pcs maka hasilnya 2560 buah bata.
3. Contoh Ketiga
Seseorang akan memasang batu bata pada dinding berukuran lebar 7 m dan tinggi 5 m.
Setiap area 1 meter persegi membutuhkan 75 batu bata berukuran 6 cm x 15 x 18 cm. Berikut cara menghitung bahan bangunan batu bata yang bisa Anda lakukan.
Pertama, hitung dulu luas dindingnya yaitu 7 x 5 = 35 m2. Selanjutnya, hitung jumlah batu bata yang dibutuhkan dengan cara mengalikan luas dinding dengan jumlah batu bata.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka jumlah bata yang harus Anda pasang adalah 35 x 70 = 2450 batu bata.
4. Contoh Keempat
Anda hendak memasang bantalan beton pada salah satu ruangan dengan panjang 28 meter dan lebar 16 meter dengan ketebalannya 6 cm. Berapa jumlah bantalan beton yang dibutuhkan?
Khusus kasus tersebut, cara perhitungannya adalah dengan mengalikan panjang x lebar x ketebalan kolom yang akan Anda isi beton.
Jadi, 28 m x 16 m x 0,06 m = 26,88 m3. Itu adalah hasil dari volume bantalan beton, masih belum jumlah bantalannya.
Untuk mengetahui berapa jumlah bantalan beton, kamu harus membagi volume beton dengan volume per bantalan. Misal volume per bantalannya 0,1 m3 maka 26,88 m3 : 0,1 m3 = 268,8 atau 269 bantalan beton.
5. Contoh Kelima
Anda akan memasang genteng di atap rumah. Atapnya memiliki panjang 15 meter dan lebar 9 meter, sedangkan kamu berencana memasang genteng ukuran 1 m2 berisi 20 buah maka perhitungannya yaitu.
Cari luasnya terlebih dahulu yaitu 15 m x 9 m = 135 m2. Selanjutnya, kalikan dengan jumlah genteng per meter persegi yaitu 135 x 20 = 2700 buah genteng.
Baca juga: Jenis Bahan Mentah untuk Bangunan dan Fungsinya
Cara Menghitung Biaya Bahan Bangunan
Setelah Anda mengetahui berapa jumlah material yang dibutuhkan, langkah selanjutnya tentu Anda harus menyiapkan biayanya. Setiap material harganya tidak sama sehingga perhitungannya akan berbeda.
Sebagai contoh, jika Anda akan membeli 2450 batu bata, maka Anda harus tahu terlebih dahulu harga batu bata per buah saat ini. Misal, harga batu batanya Rp800, maka uang yang harus Anda siapkan adalah Rp196.000.
Disarankan untuk menyiapkan uang lebih karena terkadang harganya bisa naik 100-200 rupiah. Setidaknya, untuk 2450 batu bata, dana yang harus Anda siapkan adalah Rp200.000.
Perlu Anda ketahui, biaya tersebut belum mencakup seluruh total biaya membangun rumah. Anda perlu menjumlahkan total biaya setiap bagian dan itulah yang menjadi total biaya bahan bangunan secara keseluruhan.
Nah, itulah dia cara menghitung bahan bangunan agar sesuai dengan budget dan kebutuhan. Tidak akan ada lagi pemborosan atau kekurangan dana saat membangun hunian.
Temukan Berbagai Bahan Bangunan di Megabuild Indonesia
Dapatkan berbagai bahan bangunan berkualitas untuk pembangunan hunian hanya di Pameran Bahan Bangunan dari Megabuild Indonesia. Event ini menampilkan berbagai produk dari brand-brand konstruksi ternama.
MEGABUILD Indonesia adalah pameran bahan bangunan, konstruksi, arsitektur, dan desain interior terbesar di Indonesia. Pameran dari PT Pameran Masa Kini (Panorama Media) ini menghadirkan lebih dari 500 brand lokal dan internasional.
Pameran ini menarik lebih dari 50.000 pengunjung setiap tahunnya. Tidak hanya itu, ada juga berbagai konferensi dan sesi business matching. Anda dapat mencari supplier secara langsung di sana tanpa harus datang ke toko satu per satu.
Teruntuk Anda yang sedang berencana membangun hunian berkualitas, sangat direkomendasikan untuk datang ke Pameran Megabuild Indonesia agar memperoleh bahan bangunan terbaik.
Segera dapatkan tiketnya sekarang juga dan jangan lupa follow LinkedIn Megabuild Indonesia dan IG Megabuild untuk mendapatkan update terbaru.