renovasi rumah

Rumah Sering Banjir? Ini Tips Desain untuk Renovasi Rumah

Posted 4 hours ago5 mins read
Rumah ada di wilayah rawan banjir? Baiknya renovasi hunian Anda dengan desain rumah anti banjir yang ada di sini. Cek selengkapnya!

Rumah kebanjiran bakal bikin repot. Tak hanya air, tapi banjir juga membawa serta lumpur, bikin barang-barang rusak, bahkan bisa mempengaruhi nilai jual properti Anda dalam jangka panjang. Tak ingin itu terjadi? Baiknya renovasi rumah dengan desain rumah anti banjir yang ada di sini. 

Tips renovasi rumah anti banjir ini, sangat tepat bagi Anda yang rumahnya langganan banjir atau berada di kawasan rawan. 

Mengapa butuh? Tentu karena merenovasi hunian untuk menghadapi banjir, bukan hal yang bisa Anda lakukan asal-asalan. 

Harus ada pendekatan desain, teknik bangunan, dan juga mindset baru yang perlu Anda terapkan. 

Tips Desain Rumah Anti Banjir, Cocok Bagi yang Ada di Area Rawan!

Berikut ini sejumlah tips mendesain hunian anti banjir yang bisa Anda pertimbangkan: 

1. Tinggikan Pondasi atau Lantai Dasar Rumah

Ini jadi langkah paling umum tapi cukup efektif, yakni meninggikan rumah. Tidak harus ekstrim langsung dua meter, tapi liat dulu data tinggi genangan di tahun-tahun sebelumnya. 

Jika banjir umumnya setinggi mata kaki, maka meninggikan lantai 50 - 70 cm biasanya sudah cukup. 

Tapi kalau Anda tinggal di kawasan yang pernah terendam 1 meter lebih, baiknya diskusikan opsi stilts atau tiang penyangga dengan arsitek. 

Hanya saja, ada hal yang perlu Anda ingat, yakni meninggikan rumah juga harus memperhatikan akses tangga, kemiringan saluran air baru, serta kekuatan struktur lama. Intinya, Anda pun harus memperkuat pondasi untuk meninggikan lantai. 

2. Ganti Material dengan yang Tahan Air dan Gampang Membersihkannya

Solusi rumah rawan banjir yang bisa Anda terapkan yakni dengan penggantian material. Pastikan untuk mengganti material dengan yang tahan air atau gampang buat membersihkannya. 

Setelah banjir lewat, tantangan utamanya adalah bersih-bersih. Jika Anda masih menggunakan material yang rentan air seperti parket kayu atau furniture kayu MDF, maka siap-siap saja mengeluarkan ongkos besar. 

Pasalnya, kebanyakan dari material itu tidak akan selamat setelah terendam air dari banjir. 

Maka dari itu, desain rumah anti banjir yang perlu Anda lakukan adalah memilih material yang tahan pada genangan, gampang membersihkannya, dan tidak menyerap lembab. 

Contohnya, Anda bisa menggunakan lantai keramik porselen dengan permukaan anti slip, beton ekspos dengan lapisan sealant, dan tembok yang pakai cat waterproof. 

Selain itu, coba ganti juga kusen jendela dan pintu ke bahan aluminium atau UPVC agar tidak keropos meski sering kena air. 

3. Benahi Sistem Drainase di Rumah

Jika ingin rumah anti banjir, maka salah satu jawaban terbaiknya bisa dengan membenahi dulu sistem drainase Anda. 

Drainase atau saluran air yang lancar itu sangat penting. Jika drainase sering mampet atau malah saluran pembuangannya lebih tinggi dari rumah, air akan kembali masuk ke dalam. 

Maka dari itu, coba periksa area halaman, teras, hingga carport. Pastikan area tersebut punya kemiringan yang mengarahkan air ke selokan atau got. 

Kalau rumah Anda pakai paving blok atau keramik yang kedap air, pastikan ada floor drain (lubang pembuangan) yang tersambung ke saluran bawah tanah.

Kalau perlu, Anda bisa pasang sistem katup balik (check valve) di saluran pembuangan dapur atau kamar mandi. 

Tujuannya agar air dari luar tidak bisa masuk lagi lewat pipa buangan saat debit air di luar lebih tinggi.

4. Pertimbangkan Desain Rumah Split-level atau Rumah Panggung

desain rumah anti banjir

Kalau Anda berencana merenovasi rumah besar-besaran, maka desain rumah rawan banjir split-level bisa jadi pertimbangan. 

Maksudnya, Anda bisa membagi lantai rumah ke dalam beberapa ketinggian. Ruang-ruang utama seperti kamar tidur dan ruang tamu, harus ada di level lebih tinggi. 

Sementara untuk area servis seperti dapur, gudang, atau garasi bisa Anda letakkan di level bawah. Jadi, saat banjir datang, bagian vital hunian bisa tetap aman. 

Desain rumah anti banjir ini sangat butuh perencanaan matang. Namun, kalau Anda memang serius ingin punya rumah tahan banjir jangka panjang, ini desain yang paling ideal. 

5. Bangun Area Buffer di Depan Rumah

Punya sisa lahan kecil di depan atau samping rumah? Sebaiknya jangan langsung tutup semuanya dengan semen. 

Namun, cobalah untuk memanfaatkan sebagian zona resapan air. Caranya bisa dengan membuat taman kecil yang menggunakan tanah asli, menanaminya dengan rumput, atau mengatur ulang carport dengan material berpori seperti grass block. 

Fungsi area ini bisa jadi area menampung air sementara dan memperlambat laju air dari luar menuju pintu rumah. 

Bahkan, bisa juga membantu menyerap air hujan agar tidak langsung masuk ke drainase utama yang mungkin sudah penuh. 

Selain itu, Anda pun bisa membuat kolam kecil atau bak penampung air sementara (sumur resapan) yang airnya bisa Anda manfaatkan ulang untuk menyiram tanaman atau mencuci halaman. 

6. Pindahkan Instalasi Listrik ke Posisi yang Lebih Aman

Meski tak sepenuhnya menjadi bangunan anti banjir, setidaknya hunian yang Anda tinggali tidak membawa bahaya. 

Selain bikin hunian basah, banjir juga bisa berbahaya. Salah satu risiko terbesarnya adalah korsleting atau sengatan listrik. 

Maka dari itu, Anda harus memperhatikan ulang posisi stop kontak, panel listrik utama, hingga kabel-kabel tersembunyi dalam dinding. 

Ketika melakukan renovasi, maka sebaiknya naikkan panel listrik ke atas 1,5 meter dari lantai. Jangan juga meletakkan stop kontak terlalu rendah, apalagi di ruangan yang rawan tergenang. 

Jika memungkinkan, buat juga jalur kabel dengan pipa pelindung khusus dan siapkan pemutus arus otomatis (MCB) untuk setiap ruangan. 

7. Siapkan Ruang Aman dan Jalur Evakuasi

Desain rumah anti banjir juga sebaiknya menyiapkan ruang aman dan jalur evakuasi. Rumah tahan banjir bukan berarti 100% bebas risiko. Banjir tetap bisa datang dalam skenario terburuk. Jadi, Anda tetap perlu rencana darurat.

Saat renovasi, pertimbangkan untuk punya ruang penyimpanan di atas, misalnya loteng atau gudang atap yang bisa jadi tempat simpan dokumen penting, pakaian, dan logistik darurat. 

Kalau rumah Anda satu lantai, Anda juga bisa siapkan tangga darurat ke atap, atau buat akses keluar belakang yang nggak tergantung pagar utama.

Dan yang jangan sampai lupa lagi, bikinlah satu tempat khusus di rumah untuk menyimpan perlengkapan darurat mulai dari senter, powerbank, makanan instan, air minum, hingga pelampung lipat. 

8. Konsultasikan dengan Arsitek atau Desainer yang Paham Risiko Banjir

Setiap rumah memang punya tantangan tersendiri. Mungkin rumah Anda lebih tinggi, tapi saluran airnya jelek. 

Atau rumah aman-aman saja, tapi tetangga Anda sering tergenang dan airnya akhirnya numpuk di halaman rumahmu. 

Makanya, jangan ragu untuk konsultasi dengan profesional yang paham cara mitigasi risiko banjir lewat desain.

Temukan Arsitek dan Desainer Rumah Profesional di Renovation Expo

Belum tahu harus ke siapa untuk berkonsultasi? Sebaiknya, datang ke Renovation Expo! Di sini, Anda bisa bertemu dengan arsitek dan desainer rumah profesional yang akan membantu membuat hunian jadi lebih aman dari banjir. 

Renovation Expo, yang merupakan bagian dari Megabuild Indonesia, membuka ruang interaksi antara Anda yang butuh desain dengan profesional di bidang renovasi hunian, bangunan, hingga jasa renovasi. 

Yuk, daftarkan diri sekarang juga untuk datang ke pameran renovasi dan langsung ngobrol dengan berbagai vendor yang bisa memberikan solusi untuk hunian anti banjir!

Jangan lupa, follow juga Instagram Megabuild dan LinkedIn MegabuildID untuk informasi terbarunya.

renovasi rumah
Share this post
© 2025 Renovation Expo. All rights reserved.