Industri arsitektur terus berkembang seiring dengan preferensi dan gaya hidup masyarakat urban. Di tengah kesadaran akan keberlanjutan, efisiensi energi, hingga integrasi teknologi, peluang bisnis arsitektur semakin terbuka luas.
Kesadaran masyarakat akan hal tersebut membuat tren seperti Green Architecture & Sustainability, Smart Home & IoT, sampai Affordable Housing & Compact Living telah mengubah permintaan hunian lebih dari sekadar rumah.
Namun, banyak yang berharap agar rumah mereka bisa sesuai dengan preferensinya. Ini juga yang membuat Anda wajib lebih peka terhadap peluang usaha di bidang arsitektur yang terbuka lebar.
Peluang Bisnis Arsitektur
Berpikir bahwa yang akan muncul di cuma jadi konsultan saja? Anda salah besar. Sekarang, justru peluang bisnis arsitektur begitu bervariasi. Mau tahu? Cek!
1. Studio Arsitektur & Desain Interior
Menginginkan bisnis yang eksponensial? Pertimbangkan buka studio arsitektur dan desain interior.
Sangat mungkin karena sekarang kebutuhan masyarakat akan hunian yang estetik serta sesuai kebutuhan begitu tinggi.
Apalagi untuk kalangan menengah ke atas, biasanya makin banyak juga yang butuh jasa desain arsitektur serta interior buat mempercantik hingga memperbaiki ruang.
Dari data yang ada, ada studio yang omzet usahanya bisa sampai Rp100 jutaan per bulan.
Kalau mau membuka peluang arsitek di masa depan ini, maka pertimbangkan fokus ke niche tertentu untuk spesialisasi. Misalnya, Anda bisa berfokus ke desain eco-friendly atau untuk ruang komersial.
2. Jasa Render & 3D Visualization
Jasa Render & Visualisasi 3D layak Anda jalankan sebagai contoh peluang usaha strategis di bidang arsitektur.
Pasalnya, jasa ini akan mentransformasi cara komunikasi, pemahaman, dan realisasi dari desain yang awalnya hanya 2D atau gambar datar saja.
Selain itu, jasa ini bisa jadi pilihan karena jadi solusi buat keterbatasan kapasitas. Saat ini, banyak perusahaan arsitektur yang terbatas dari segi kapasitas, waktu, sampai infrastruktur buat memvisualisasikan bangunan.
Kemudian, Anda bisa menang di pasar yang kompetitif karena ada kemampuan render 3D berkualitas tinggi. Apalagi, bisnis ini begitu fleksibel dan scalable alias bisa Anda kembangkan hingga skala global.
Peluang pendapatannya pun lebar, yakni bisa dengan visualisasi interior, eksterior, desain produk, sampai permodelan visualisasi.
3. Edukasi & Kursus Arsitektur
Selanjutnya, ada contoh usaha di bidang arsitektur yang tidak mengharuskan Anda memulai dengan menyewa tempat usaha dengan biaya besar.
Satu-satunya hal yang bisa Anda kembangkan adalah kemampuan spesifik untuk tools atau alat bantu dalam arsitektur.
Bagaimana memanfaatkannya? Anda bisa membuat kelas online maupun offline mengenai berbagai software desain.
Baik itu penggunaan AutoCAD, SketchUp, atau juga Revit. Peluang bisnis arsitektur ini juga worth Anda jalankan karena ada berbagai kebutuhan yang mendukungnya seperti:
- Kesenjangan keterampilan antara lulusan baru dengan kebutuhan industri.
- Adaptasi teknologi seperti Building Information Modeling (BIM) yang butuh pelatihan khusus.
- Peningkatan kualitas desain.
- Kebutuhan akan kursus persiapan sertifikasi seperti Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr).
- Pengembangan karir dengan meningkatkan keterampilan.
Strategi Pemanfaatan Peluang Bisnis Arsitektur

Ide sudah Anda kantongi. Sekarang, bagaimana strategi pemanfaatan berbagai peluang bisnis arsitektur yang tersedia? Cek sini:
1. Pemanfaatan Peluang Bisnis Studio Arsitektur dan Desain
Pertama, untuk Anda yang mau memanfaatkan peluang bisnis di bidang arsitektur satu ini bisa dengan beberapa cara.
Tentu saja, yang paling wajib adalah portofolio proyek yang menarik buat klien. Anda bisa memperbanyak portofolio dan pakai sosial media maupun website buat menampilkannya.
Jangan lupa, pertimbangkan juga layanan konsultasi gratis sebagai salah satu strategi pemasarannya.
Mau lebih stabil? Peluang bisnis arsitektur ini bisa Anda manfaatkan dengan bekerja sama dengan banyak developer properti maupun kontraktor buat proyek-proyek besar.
2. Bisnis Jasa Render & 3D Visualization
Di bidang arsitektur dan properti, jasa render & 3D visualization itu kebutuhannya sangat tinggi. Terutama di kalangan arsitek dan developer yang butuh presentasi visual dari berbagai proyek mereka.
Anda bisa menargetkan keduanya sebagai konsumen atau pelanggan utama. Selain itu, peluang bisnis arsitektur ini bisa Anda manfaatkan dengan pakai platform freelance seperti Fiverr maupun Upwork untuk tambah-tambah penghasilan.
Mengapa platform freelancer masih penting? Tentu, untuk meningkatkan skalabilitas dari bisnis Anda. Kalau laris, bisa sampai pasar global.
3. Edukasi & Kursus Arsitektur
Modelnya bisa hampir sama dengan berbagai bisnis edukasi yang selama ini Anda lihat.
Anda bisa menggunakan model bisnis langganan atau sekali bayar buat kursus online, pakai YouTube sebagai sarana marketing yang gratis, dan juga bekerja sama dengan berbagai komunitas serta universitas jurusan arsitektur.
Mengapa harus begitu? Pasalnya, target pasar Anda itu sangat spesifik. Misalnya seperti yang kami sebutkan tadi yakni mahasiswa yang mau ikut sertifikasi, mau ningkatin keterampilan, ingin mengembangkan karir, dan lainnya.
Jika ingin lebih baik, maka pertimbangkan pelatihan dengan berbasis proyek agar ilmu atau keterampilan yang Anda ajarkan lebih aplikatif.
Bagaimana Cara Memulai Usaha di Bidang Arsitektur?
Sudah punya ketetapan hati untuk memanfaatkan berbagai peluang di atas dan buka usaha sendiri? Sabar dulu. Ikuti cara memulai usahanya di sini:
1. Usahakan Punya Fokus dan Spesialisasi
Sudah pasti, Anda wajib mempunyai bidang spesifik seperti untuk perumahan, komersial, atau interior. Pasalnya, arsitektur ini cakupannya begitu luas. Biar tidak pusing, tentukan tujuan dan fokusnya di awal.
Setelah itu, baru tentukan spesialisasi dengan tahu di mana Anda begitu kuat atau punya keterampilan terbaik. Spesialisasi tersebut akan sangat membantu buat menavigasi kompetisi yang sangat ketat.
2. Siapkan Persyaratan dasar dan Perizinan
Selanjutnya, Anda bisa menyiapkan persyaratan dasar seperti gelar di bidang arsitektur atau desain, sertifikat, sampai dengan memahami aturan jasa konstruksi.
Aturannya ada di UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Siapkan juga persiapan administrasi seperti NPWP dan Surat Izin Tempat Usaha, Sertifikat Tenaga Ahli, Sertifikat Badan Usaha, dan sejenisnya.
Selanjutnya, dapatkan SKA dari IAI dan SBU dari INKINDO untuk memastikan kompetensi dan legalitas usaha Anda. Membangun tim ahli di berbagai bidang dan memahami kode etik profesi akan memperkuat layanan yang Anda berikan.
3. Mulai dengan Langkah Kecil
Sebagai langkah awal, disarankan untuk memulai dengan skala kecil. Anda bisa menjalin kemitraan dengan perusahaan besar untuk mendapatkan proyek-proyek outsourcing yang memungkinkan Anda membangun jaringan dan portofolio.
Salah satu kesempatan terbaik untuk menjalin kemitraan adalah dengan bergabung dalam pameran industri bahan bangunan, di mana Anda dapat bertemu langsung dengan supplier, kontraktor, dan pengusaha lainnya.
Caranya bisa dengan jadi exhibitor di Pameran Megabuild Indonesia di Jakarta International Convention Center (JICC).
Pasalnya, di acara ini akan hadir arsitek dan pengusaha yang mempunyai proyek pembangunan dan tengah mencari solusi inovatif yang potensial untuk Anda ajak kerja sama!
Selain berkesempatan menjalin kemitraan, Anda juga bisa menemukan tren dan inovasi terkini mengenai bahan bangunan, konstruksi, arsitektur, hingga desain interior.
Jangan lupa, follow juga Instagram Megabuild Indonesia dan LinkedIn Megabuild Indonesia untuk informasi terbarunya!